KLATEN- Ratusan tenaga honorer kependidikan berkumpul
di Wisma Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Klaten, Sabtu (5/3). Mereka
meminta pemerintah kabupaten Klaten untuk tetap mendukung perjuangan mereka
memeroleh status pegawai negeri sipil (PNS).
Dikatakan koordinator Forum Honorer Kategori 2
Indonesia (FHK2I) Klaten, Haryanto, diangkatnya status honorer menjadi PNS
adalah harga mati. Meskipun pemerintah pusat tak melakukan pengangkatan, akan
tetapi mereka berkata akan terus berjuang.
"CPNS merupakan harga mati. Harapan saya dengan
dikumpulkannya para honorer, pemerintah bisa memerhatikan nasib kita,"
ujarnya.
Ia mengungkapkan, kegiatan tersebut juga menyampaikan
hasil pertemuan Forum Honorer dengan DPR-RI dan Sekretariat Negara. Saat itu
memang belum ada hasil nyata, namun pemerintah berjanji menuntaskan
permasalahan tenaga honorer secara bertahap hingga tahun 2019.
Dikatakannya, jumlah tenaga honorer di Klaten yang
belum terangkat status kepegawaiannya mencapai 1.400 orang. Mereka telah
mengabdi minimal 12 tahun dengan honor hanya Rp 200 ribu perbulan.
"Perwakilan dari forum pada tanggal 10, 11 dan
12 Februari 2016 kemarin pergi ke Jakarta untuk mengadakan pertemuan dengan
komisi II DPR-RI dan Pak Prayitno sebagai Sekretariat Negara dan dari staf
KemenPAN RB. Hasilnya saya belum bisa matur terlalu banyak karena belum ada poin
penting yang dihasilkan, hanya dijanjikan akan diangkat secara bertahap. Namun
bila belum ada realisasi maka akan ada aksi yang lebih besar," tuturnya.
Namun demikian, pihaknya mengatakan tak akan
menelantarkan urusan belajar mengajar, yang sudah menjadi kewajiban mereka.
Hanya saja, FHK2I menuntut, ada penghargaan untuk kinerja yang telah mereka
lakukan selama ini.
Sedianya, kegiatan yang diikuti 350 orang itu
menghadirkan juga pihak Dinas Pendidikan (Disdik) dan Badan Kepegawaian Daerah
(BKD) Klaten. Namun sayang, kedua instansi tersebut absen. Praktis acara
tersebut hanya dihadiri oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
"Undangan sudah kami sampaikan, namun dua
instansi tersebut tidak hadir. Hal itu membuat kami kecewa. Padahal keduanya
sangat berperan dalam memberikan informasi lebih lanjut kepada kami,"
tuturnya.
Ketua PGRI Klaten, Sunardi, mengatakan hanya dapat
memberikan semangat kepada honorer K2. Harapannya apa yang menjadi keinginan
mereka bisa tercapai. (tribunjateng/cetak)
POIN POIN
-Tenaga honorer di Klaten meminta Pemkab mendukung
perjuangan mereka memeroleh status PNS
-Rerata mereka telah mengabdi minimal 12 tahun dan
dapat honor hanya Rp 200 ribu perbulan
-Mereka sudah bertemu Komisi II DPR RI dan dijanjikan
akan diangkat secara bertahap
-Jika belum ada realisasi mereka akan mengadakan aksi
besar
ADS HERE !!!