ilustrasi
SEMARANG
- Tim Penyidik Satuan Reskrim Polres Semarang yang dipimpin Kasat Reskrim
Polres Semarang AKP Herman Sophian hingga kini terus mencoba mendalami kasus
yang mengakibatkan Edi Suyanto (43) warga Dusun Krajan Rt 01 Rw 01 Desa
Rejosari Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang, tewas kemarin, Rabu (24/2/2016)
sore.
Dalam
penyidikan, pihaknya untuk sementara ini memiliki tiga dugaan penyebab kematian
korban yang kesehariannya bekerja sebagai mekanik bengkel di dusun setempat.
Ketiga dugaan yang dimaksud itu yakni adanya dugaan kegiatan malpraktik di
sebuah klinik di Bringin Kabupaten Semarang yang menjadi tempat korban
diperiksa kesehatannya. Lalu kedua yakni dugaan karena risiko medis.
"Dugaan
selanjutnya, karena kelalaian korban itu sendiri. Untuk dugaan keracunan karena
makan mie instan, sementara ini belum kami temukan. Untuk kepastiannya, kami
masih menunggu hasil uji laboratorium serta autopsi oleh Tim Forensik Polda
Jateng kemarin Rabu (24/2/2016) petang di RS Bhayangkara Semarang, yang baru
didapat pada pekan depan," jelas AKP Herman kepada Tribun Jateng, Kamis
(25/2/2016).
Dia
memaparkan, dari olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan warga yang
berada di warung, pihaknya memperoleh informasi apabila korban setelah makan
mie instan itu, pun membeli obat pereda sakit kepala dan minuman bersoda.
Tujuannya apa membeli tersebut, pihaknya hingga saat ini masih mendalaminya.
Hal lain, beredar informasi pula apabila klinik sebagai tempat korban menjalani
pemeriksaan itu belum berizin.
"Itu
baru sebatas informasi-informasi yang masuk kepada kami dan untuk sementara
dikumpulkan. Penyebab pastinya apa, kami belum bisa menjawab. Intinya, ketiga
dugaan atas kasus tersebut, sedang kami dalami dan pilah-pilah. Apabila dari
ketiganya ada titik terang, itu yang akan kami lebih dalami lagi. Dari
keterangan keluarga, sejauh ini yang bersangkutan tidak ada riwayat penyakit
tertentu," jelasnya.
Sekadar
informasi, korban warga Dusun Krajan Desa Rejosari Kecamatan Bancak, tewas
dalam perjalanan menuju RS dr Asmir Kota Salatiga seusai menjalani pemeriksaan
di sebuah klinik di Bringin Kabupaten Semarang, Rabu (24/2/2016) sore. Di
klinik tersebut, oleh perawat, Edi memperoleh penanganan melalui pemberian
injeksi dan infus. Selang sekitar lima menit kemudian, tubuh korban
kejang-kejang dan di bagian hidung mengeluarkan darah.
Sebelumnya,
sekitar pukul 09.00, korban pergi ke warung dan memakan mie instan. Setelah
itu, dia beraktivitas seperti biasanya yakni pergi ke bengkel di dusun
setempat. Sekitar pukul 13.00, dia memutuskan diri untuk pulang karena bagian
dada merasa sakit. Oleh keluarga, dia sempat dikeroki. Karena tubuh semakin
lemah, dia dibawa ke klinik. (*)
ADS HERE !!!