KUDUS – Seringkali dalam membangun sebuah rumah, faktor fisik menjadi penilaian utama hingga mengesampingkan fungsi lainnya. Salah satu yang paling mudah ditemukan adalah pemilihan platfon saat menentukan desain rumah.
Meski kecil, tapi platfon biasanya terlupakan dengan bagusnya design. Padahal bagian rumah yang berada di sisi luar dan dalam rumah ini memberi banyak efek bagi rumah.
“Untuk itu, sebenarnya dari pemilihan jenis plafon, ketinggian, dan penempatan harus lebih diperhitungkan untuk kenyamanan dalam rumah,” ujar Ambar Susilowati, seorang bagian marketing dan pengembangan perumahan.
Ambar mengatakan plafon selain berfungsi sebagai atap, plafon juga berhubungan dengan sirkulasi. Sehingga fungsinya tidak jauh dari bagian sirkulasi udara lain yaitu pintu, jendela dan ventilasi.
”Jika pintu dan jendela berfungsi memasukkan udara, plafon bertugas untuk menahan, dengan mengikat udara agar tetap berada dalam bangunan,” ujarnya.
Agar sirkulasi udara dapat berfungsi maksimal, perhatikan tinggi plafon. Usahakan, sesuai standar memiliki tinggi antara 2,8 hingga 3,8 m. Namun ketinggian plafon hanya sebagai faktor penentu. Pemilihan bentuk plafon dan ventilasi sekeliling harus sesuai.
”Pilih jenis plafon yang tidak menghambat aliran udara. Serta posisi ventilasi udara yang masuk dari pintu dan jendela yang searah agar dapat mengalir dan diikat plafon, ” tambah dia.
Untuk plafon dapat berfungsi maksimal, maka kita harus memerhatikan jarak antara lantai dan batas plafon. Jarak inilah yang dapat mempengaruhi suhu dalam ruang, tapi bukan berarti plafon yang tinggi menjamin kesejukan suhu alam rumah.
Faktor penentunya adalah sirkulasi udara yang lancar. Ketinggian plafon hanyalah salah satu syarat yang dapat menciptakan sirkulasi udara yang lancar. (*)
foto:
Plafon yang tinggi berongga dan saluran udara yang lancar membuat rumah menjadi sejuk dan nyaman.
ADS HERE !!!