PEKALONGAN – Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Kota Pekalongan pada 8-15 Maret mendatang akan menyasar 22.604 balita. Balita yang akan disasar dalam pekan imunisasi yang secara serempak dilaksanakan di seluruh Indonesia ini adalah berusia 0-59 bulan.
“Sasaran PIN Polio ini adalah anak usia 0 sampai 59 bulan, tanpa memandang status imunisasinya. Artinya, sekalipun sebelumnya ada sebagian balita yang sudah mendapat imunisasi polio, tetap diharuskan mendapat imunisasi tambahan. Sampai saat ini, untuk Kota Pekalongan sasarannya ada 22.604 balita, namun kemungkinan masih akan bertambah,” kata Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kota Pekalongan dr Tuti Widayanti MKes, Kamis (25/2).
Tuti mengharapkan kerja sama semua pihak, terutama orang tua si balita untuk menyukseskan PIN Polio ini. Mereka tidak perlu takut akan kontra indikasi terhadap si anak yang mungkin ditimbulkan akibat diberikan vaksin polio. “Tidak ada kontra indikasi,” tegasnya, menjawab kekhawatiran pihak orang tua terhadap pemberian vaksi polio tersebut.
Ia menuturkan bahwa PIN Polio akan dilaksanakan di Pos PIN-Pos PIN di masing-masing kelurahan. Nantinya, tiga hari sebelum pelaksanaan, ibu si balita akan mendapat undangan.
“Di undangan itu akan ditulis nama balita, umur, dan tempat Pos PIN-nya dimana, jadwal imunisasinya kapan, tanggal berapa, jam berapa. Secara umum, PIN Polio ini akan dimulai dari jam 8 pagi di Pos PIN setempat,” tuturnya.
“Misalkan ternyata si anak pada hari dan jam saat jadwal PIN Polio itu masih belajar di PAUD atau TK, maka si anak diperbolehkan pulang lebih awal untuk dapat imunisasi Polio,” imbuh Tuti.
Disampaikan, pula bahwa teknis pemberian imunisasi akan dilakukan dengan meneteskan vaksin polio ke mulut si anak sebanyak dua tetes. Dan, yang memberikan imunisasi ini harus petugas medis. “Sekarang yang harus meneteskan adalah dokter atau tenaga medis, tidak lagi kader kesehatan atau posyandu, demi menjaga kualitas imunisasi,” sambungnya.
Lebih lanjut, Tuti menerangkan bahwa PIN Polio 2016 punya tujuan umum yakni tercapainya eradikasi polio di dunia pada akhir tahun 2020. Sedangkan tujuan khususnya, antara lain untuk memastikan tingkat imunitas terhadap polio di populasi cukup tinggi dengan cakupan lebih dari 95 persen.
“Serta memberikan perlindungan secara optimal dan merata pada kelompok umur 0 sampai 59 bulan terhadap kemungkinan munculnya kasus polio yang disebabkan oleh virus polio Sabin,” jelas Tuti. (*)
ADS HERE !!!